Ini Perbedaan Jurgen Klopp Dan Pep Guardiola - Bandar Bola Piala Dunia 2018

Breaking

Jumat, 06 April 2018

Ini Perbedaan Jurgen Klopp Dan Pep Guardiola

MetroBola.Net - Berbicara soal sepakbola sebenarnya adalah hal yang mudah. Bagaimana tidak, sepakbola hanya perlu memberikan umpan kepada rekan, melewati lawan dan mengarahkan bola ke arah gawang.

www.metrobola.net

AGEN BOLA

Pada dasarnya sepakbola adalah olaharaga yang sangat simpel dan sederhana. Dalam satu tim ada sebelas pemain yang dimana tugasnya adalah berusaha untuk dapat melewati 11 pemain dan bermain dengan satu bola dalam kurun waktu 2x45 menit.

Meskipun terbilang sangat sederhana, namun sepakbola adalah hal yang sulit untuk dilakukan. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Johan Cruyff yang merupakan salah satu ahli taktik dunia sepakbola di eranya.

Dengan pernyataan yang dikeluarkannya tersebut tentu tidak bisa dianggap remeh, terlebih ia adalah pemain yang memiliki segudang pengalaman dalam karirnya tersebut. Bagaimana tidak, Johan Cruyff merupakan pelatih pertama yang menggunakan pondasi taktik sepakbola modern yang sampai saat ini masih digunakan banyak pelatih.

AGEN BOLA PIALA DUNIA

Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa Cruyff memiliki visi yang luar biasa dalam sepakbola, sebab ia lebih mengutamakan penguasaan bola dan pergerakan yang minim, namun sangat efektif. Cara tersebut digunakannya saat ia menangani Barcelona, dan cara tersebut hingga saat ini diketahui masih digunakan Barca.

Meskipun begitu Cruyff tentu ingin meneruskan warisannya tersebut kepada seseorang yang ia yakini bisa mempertahankan dan bahkan dapat mengembangkan taktik permainannya tersebut. Dnegan begitu ia memilih sosok Josep Guardiola yang ia yakini dapat menjadi tim suksesnya mengembangkan taktik yang ia miliki. Hal tersebut diungkapkannya, sebab ia melihat bahwa sosok Pep memiliki bakat sebagai pengembang taktik dalam dunia sepakbola.

Terus belajar dari apa yang telah dilakukan Cruyff, Pep mengaku bahwa mata batinnya akan dunia sepakbola seketika terbuka. Meskipun ia mengaku telah memahami sepakbola, namun ia merasa apa yang dimilikinya belum ada apa-apanya jika dibandingkan dengan apa yang dimiliki Cruyff.

Saya merasa telah memahami sepenuhnya dalam sepakbola, tapi saat saya bersamanya semuanya baru dimulai. Tidak hanya saya, tetapi seluruh generasi sepakbola saat itu. Cruyff telah membuat saya semakin memahami arti sesungguhnya sepakbola, yang dimana sepakbola adalah permainan yang sangat sulit di dunia. Semuanya tidak dapat dilakukan dengan cara instan, melainkan dengan kerja sama yang efektif dalam sebuah tim.

AGEN BOLA ONLINE

Banyak belajar dari apa yang telah dilakukan Cruyyf, Pep pun kemudian memiliki kesempatan untuk menerapkan apa yang telah ia pelajari. Pada tahun 2008 lalu Pep ditunjuk untuk menangani Barcelona, dan berselang 4 tahun kemudian ia berhasil mempersembahkan berbagai macam trofi hingga masa karirnya di Camp Nou pada tahun 2012. Hingga saat itu, Pep terbilang sukses menerapkan permainan tiki-taka yang sangat identik dengan Barca.

Setelah dengan Barcelona, Guardiola kemudian menerapkan taktik yang sama dengan Bayern Munchen pada tahun (2013-2016). Berkat kejeniusannya tersebut Guardiola berhasil mempersembahkan trofi untuk Bayern Munchen.

Tetapi saat menangani Bayern, Guardiola menemukan lawan seimbang yang tak disangka-sangka, yakni Jurgen Klopp. Uniknya, alih-alih memainkan sepak bola indah yang mengandalkan penguasaan bola, Klopp yang kala itu melatih Borussia Dortmund justru menyerang Guardiola dengan gaya sepak bola yang pragmatis dan sporadis.

Tercatat dari delapan pertemuan keduanya saat masih melatih Bayern dan Dortmund (2013-2015), Guardiola dan Klopp harus puas berbagi hasil dengan masing-masing empat kemenangan dan empat kekalahan.

AGEN BOLA PIALA DUNIA 2018

Dua tahun berselang, Klopp yang lebih dahulu hijrah ke Premier League untuk melatih Liverpool kembali bertemu Guardiola yang ditunjuk sebagai pelatih Manchester City. Pada dua pertemuan di musim 2016/17 lalu - di musim pertama Guardiola - Klopp sukses unggul setelah Liverpool mengalahkan Man City (1-0) di Anfield dan sukses menahan imbang (1-1) di Etihad Stadium.

Gaya bermain Klopp dan Guardiola pun masih sama. Guardiola masih mengandalkan penguasaan bola dan tiki-taka (meskipun tidak murni) dan Klopp mengandalkan serangan cepat dan bertenaga. Guardiola yang Jazzy melawan Klopp yang Rock n' Roll.

Klopp bahkan terang-terangan menyebut bahwa dirinya sangat tidak menyukai sepak bola yang dimainkan Guardiola. Baginya, sepak bola adalah soal semangat berapi-api, sepak bola tidak boleh membosankan, sepak bola harus bisa membuat emosi meledak-ledak.

"Itu (tiki-taka, Red) bukan selera saya. Saya tidak suka menang dengan penguasaan bola sampai 80%. Buat saya, itu tidak cukup. Sepak bola adalah pertarungan, bukan sepakbola yang kalem, itulah yang saya suka. Di Jerman kami menyebutnya 'Sangat Inggris' - hari yang diguyur hujan, lapangan yang becek, skor 5-5, wajah semua pemain kotor, lalu semuanya pulang dan tidak bisa bermain sampai beberapa pekan ke depan karena terlalu letih," tegas Klopp saat berkomentar soal taktik Guardiola.

PIALA DUNIA 2018

Saat ini, Klopp pun kembali menjelma menjadi lawan terberat Guardiola. Terakhir, pada leg pertama perempat final Liga Champions, Kamis (5/4) dini hari, Klopp sekali lagi membawa Liverpool mengalahkan permainan cantik Man City racikan Guardiola. Tidak tanggung-tanggung, Liverpool menang tiga gol tanpa balas (3-0).

Dengan kemenangan tersebut berarti Klopp memperpanjang rekor apiknya saat melawan Manchester City musim ini. Meski dipermalukan 0-5 oleh Man City di Etihad Stadium pada pertemuan pertama Premier League musim ini, namun Klopp berhasil membalas 4-3 di pertemuan kedua di Anfield dan menambahkan kemenangan Liga Champions di daftar tersebut.

Hingga saat ini, Klopp vs Guardiola: 7-5.

Hingga saat ini, Klopp-Liverpool vs Guardiola-Man City: 3-1.

Sejauh ini - tanpa bermaksud menafikan kehebatan kedua genre musik tersebut - Rock n' Roll masih mengungguli Jazz.

BANDAR BOLA

Tentu Klopp saat ini menjadi sumber sakit kepala Guadiola yang paling utama. Apa sebab taktiknya tak mempan melawan tim Klopp? Guardiola pasti tak habis pikir. Bahkan pada leg pertama Liga Champions tersebut, Man City sampai dibuat tidak mampu membuat tembakan ke gawang satu kalipun. Hal yang tidak mudah melawan tim dengan penyerangan seperti Man City.

Klopp dan timnya pun tidak bermain sendiri pada pertandingan tersebut. Dia mendapat aliran deras dukungan dari puluhan ribu pendukung Liverpool yang memadati Anfield Stadium. Kombinasi kedua elemen ini - taktik Klopp dan atmosfer Anfield - terbukti membuat tim Guardiola mati kutu.

"Sepakbola harus emosional, sangat cepat, sangat kuat, tidak membosankan, bukan sebuah (permainan, Red) catur. Tentu taktik itu penting, tapi taktik harus bisa dimainkan dengan hati. Taktik penting, kita tidak bisa menang tanpa taktik, tapi emosi-lah yang membuat perbedaan. Ada nyawa dalam setiap permainan kita, itu amat penting," ucap Klopp.

BANDAR BOLA ONLINE

Klopp dan Guardiola sama-sama menerapkan gaya bermain yang menyerang, sama-sama asyik dilihat penonton, lantas mengapa Klopp mampu mengalahkan Guardiola? Tentu atmosfer Anfield berperan penting, tetapi tidak hanya itu bukan?

Sesaat setelah laga usai, Klopp yang berbicara kepada pers menjelaskan taktik yang dia terapkan. "Dalam jenis permainan yang banyak bertahan ini, kami tidak boleh bermain terlalu dalam, kami harus berada di lokasi yang tepat di lapangan, jadi ketika kami berhasil merebut bola maka ada kesempatan besar bagi kami untuk memanfaatkan ruang kosong tersebut."

"Karena anda tidak bisa memainkan sepak bola anda melawan berbagai pola fantastis ini (tiki-taka, Red) jika anda tidak bisa memanfaatkan semua ruang kosong dan langsung bergerak kompak saat dibutuhkan," Lanjut Klopp.

Klopp memang memahami taktik yang tepat untuk mengonter permainan Guardiola. Klopp bahkan layak disebut sebagai anti-guardiola. Tetapi, dalam permainan sepak bola, taktik bukanlah satu-satunya faktor kemenangan. Kekuatan mental yang tak mau menyerah juga dapat mejadi salah satu faktor penting.

BANDAR BOLA PIALA DUNIA

Di sanalah keistimewaan Klopp. Pelatih nyentrik ini dikenal sebagai sosok yang sangat dekat dengan para pemainnya. Dengan caranya sendiri, Klopp dapat memotivasi para pemain dan memaksimalkan potensinya (hal ini biasanya dilakukan Klopp dengan obrolan empat mata).

Sebab, sebagaimana kata tua-tua, jika ada satu anugerah Tuhan yang paling hebat dalam diri manusia maka itu hanyalah 'kekuatan kehendak'.

Klopp berhasil menyulut api semangat dalam diri tiap-tiap pemain Liverpool. Pada laga tersebut, dapat dilihat seluruh pemain Liverpool berlari seperti kesetanan, menutup ruang di sana-sini yang membuat Man City tak bisa mengembangkan permainan terbaiknya.

Kesempatan para penikmat sepak bola untuk melihat duel Klopp dengan Guardiola pun masih terbuka saat Liverpool melawat ke kandang Man City untuk menjalani Leg Kedua Liga Champions. Sejauh ini, dari 13 pertemuan dua pelatih jenius tersebut, Klopp masih unggul dengan tujuh kemenangan berbanding dengan Guardiola yang baru mengumpulkan lima kemenangan (1 seri).

BANDAR BOLA PIALA DUNIA 2018

Daftar tersebut tentu masih bisa bertambah panjang, mengingat karier Klopp di Liverpool dan Guardiola di Man City yang diprediksi akan berumur panjang. Jadi siapkah menyaksikan duel Rock n' Roll melawan Jazz sekali lagi? Manakah yang lebih unggul?

Namun, menyingkir sejenak dari duel tersebut. Bukankah sebagai penggemar sepak bola sejati harusnya tiap-tiap kita mampu menikmati suguhan pertandingan yang menakjubkan? Tanpa mengerdilkan satu sama lain, bukankah pecinta musik Rock juga bisa manggut-manggut saat mendengarkan orkestrasi Jazz? Dan sebaliknya hal yang sama juga terjadi pada pecinta musik Jazz yang mengagumi aksi panggung Rock n' Roll.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here